Interoperabilitas Tri Matra Terpadu Guna Menghadapi Ancaman  | Majalah Tentara Nasional Indonesia

Interoperabilitas Tri Matra Terpadu Guna Menghadapi Ancaman


Kategori :
Edisi : Kamis, 1 September 2016
Penerbit :

Dalam rangka menjaga kedaulatan dan mempertahankan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka diperlukan adanya langkah-langkah antisipatif dan cerdas dengan mempersiapkan semua komponen kekuatan nasional termasuk TNI. Hal ini sangat diperlukan karena ancaman lain yang sudah nyata ada di Indonesia berbentuk perang Proxy telah masuk ke berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Yang harus di waspadai adalah penyalahgunaan narkoba dan tindakan terorisme. Data BNN menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba pada tahun 2016 lebih kurang 5,1 juta penduduk (2%) dari jumlah penduduk Indonesia menyalahgunakan narkoba, 15.000 jiwa penduduk Indonesia meninggal setiap tahunnya hal ini sangat berbahaya karena dampaknya melebihi bahaya dari teroris. Sering kita dengar narkoba sebagai fenomena gunung es, data diatas adalah data yang nampak boleh jadi angka yang tersembunyi jauh lebih besar. Hal ini tentu sangat berbahaya dalam jangka panjang bangsa Indonesia akan kehilangan generasi penerus bangsa (lost generation) menjadi bangsa yang lemah dan tidak berkualitas.

Ancaman berikutnya yang harus diwaspadai adalah bahaya terorisme. Indonesia menjadi tempat yang aman bagi terorisme karena factor regulasi. Definisi terorisme perlu ditinjau ulang, terorisme jangan digolongkan sebagai tindakan kasus kriminal biasa tetapi sudah menjadi kejahatan terhadap negara. Kejahatan tersebut berdampak luas dan serius terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan anggap teroris seperti dulu, dulu terorisme adalah kriminal biasa, sehingga diberlakukan proses hukum secara pidana, teroris saat ini jika melihat kuantitasnya mungkin masih sedikit namun efek kualitas dampak yang ditimbulkannya begitu luar biasa efek penghacurnya, yaitu bisa melupuhkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dapat mengancam keutuhan dan kedaulatan Negara.

Mengingat  ancaman yang semakin nyata sedang dan akan dihadapi Indonesia, maka semua elemen bangsa harus bersatu, sesuai dengan konsep dan doktrin pertahanan Negara kita yaitu Sistim Pertahanan Semesta (Sishanta) yang melibatkan seluruh komponen sumber daya nasional, TNI sebagai kekuatan inti didukung penuh oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. Maka bertolak dari konsep tersebut diatas sejatinya TNI dari awal memang tidak di desain untuk berperang dan bertempur sendirian di wilayah kita sendiri, TNI sangat memerlukan dukungan dari komponen lain khususnya segenap rakyat Indonesia dan dukungan kesiapan wilayah.

Oleh sebab itu solusi strategi menghadapi ancaman tersebut harus dilakukan bersifat eksternal yaitu semua elemen bangsa harus bersatu, khususnya para elit harus bersatu bersama pemerintah, jangan hanya berwacana, apalagi saling serang bahkan menjelekkan pemerintah. Sedangkan Strategi bersifat internal adalah penyiapan postur pertahanan khususnya pengembangan postur TNI yang memiliki kapasitas dan kapabelitas ideal menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar dilakukan langkah-langkah konkret sebagai berikut : Pengembangan kekuatan dan gelar TNI yang diprioritaskan di daerah perbatasan dan pulau terluar yang bernilai strategis.

 

Baca Ebook Download