Perkembangan teknologi informasi melahirkan lompatan yang luar biasa terhadap seluruh lini kehidupan manusia. Salah satu produk perkembangan teknologi informasi adalah lahirnya media sosial yang mewakili pergeseran dalam budaya komunikasi. Kita sadari bahwa media sosial saat ini merupakan sarana komunikasi yang paling efektif dalam pembentukan opini publik dan penyebaran pesannya hampir tidak dapat dibendung. Saat ini sekitar 130 juta-an penduduk Indonesia, termasuk prajurit TNI memanfaatkannya. Media sosial menjadi medan pertempuran untuk mencapai tujuan, karena media sosial merupakan media yang sangat efektif, mudah, murah, cepat dan cakupannya sangat luas. 

Dengan menggunakan platform berbasis internet seperti Facebook, Twitter, Instagram, You-Tube, serta aplikasi telephon genggam, media sosial menyediakan cara-cara baru untuk berhubungan, berinteraksi dan belajar. Orang tidak lagi mencari berita, tetapi berita yang menemukan mereka. Dan di dunia media sosial, persepsi kebenaran sekuat kebenaran sendiri. 

Media sosial juga langsung menghubungkan pengguna dengan jaringan global, sehingga menjadi alat yang sangat efektif untuk meraih khalayak dan komunitas besar, namun beresiko tinggi. Resiko inilah yang harus dimengerti oleh setiap prajurit TNI dan keluarganya, sehingga mampu menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab dan terhindar dari kesalahan 

Dalam memanfaatkan media sosial secara cerdas di kalangan prajurit dan PNS TNI, guna mendukung pencitraan positif TNI di masyarakat Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, mengingatkan bahwa media sosial adalah satu alat yang membantu kita menyebarkan pesan/ berita lebih cepat daripada sebelumnya. Alat ini tidak hanya membantu kita untuk menanggapi berita selama 24 jam, tetapi juga membuat TNI mampu memimpin percakapan dan berpartisipasi dalam setiap kejadian. Dengan menjangkau komunitas online, kita dapat membangun benak pikiran khalayak dan mengeliminir pengaruh negatif yang dapat merusak citra positif TNI di masyarakat.**