Kolaborasi 4 Pilar Dalam Pengendalian Covid-19
Dihadapkan makin meningkatnya lonjakan Covid-19 di tanah air, kolaborasi peran 4 pilar tentu sangat penting, peran ini dimulai saat penebalan dan penguatan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro beberapa bulan lalu sebagai upaya menekan laju penyebaran kasus Covid-19. Penguatan peran 4 pilar akan bisa membantu penguatan PPKM Mikro, untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19. Untuk itu keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan dalam mengatasi laju penyebaran Covid-19 melalui penerapan disiplin protokol kesehatan termasuk 3T (tracing, testing dan treatment) di wilayahnya masing-masing.
Selain penguatan PPKM mikro dan penerapan Prokes, 4 pilar juga berperan dalam akselerasi vaksinasi nasional melalui keterlibatan secara massal tenaga kesehatan serta peran aktif TNI dan Polri dalam mengatur dan mengarahkan masyarakat saat vaksinasi. Disamping berperan dalam akselerasi vaksinasi nasional, 4 pilar berperan dalam pengendalian Covid-19 dengan mendukung strategi offensif dan defensif. Strategi ofensif yaitu menyerang musuh yang tidak kelihatan dan menjadi tugas tenaga kesehatan, di antaranya melaksanakan 3T, sehingga babinsa, babinkamtibmas, puskesmas dan kelurahan perlu bersama-sama menunjukkan peran masing-masing untuk melawan musuh yang tidak kelihatan. Sedangkan strategi defensif bisa dilaksanakan secara perorangan dan kelompok. Babinsa, babinkamtibmas, tenaga kesehatan serta satpol PP di wilayah membantu pemerintah untuk memberikan edukasi pada masyarakat untuk melaksanakan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tanga) dan juga ajakan untuk divaksin.
Hal diatas sesuai Instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk mempercepat pengendalian pandemi Covid-19 di Tanah Air melalui penguatan 3T dan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Sehingga Panglima TNI memerintahkan kepada jajaran TNI-Polri mulai Dandim dan Kapolres untuk segera mengoptimalkan pelaksanaan 3T.
Wujud peran 4 pilar (Babinsa, Babinkamtibmas, Puskesmas serta Kelurahan) di wilayah Jakarta Timur beberapa waktu lalu berperan aktif melakukan langkah-langkah penanganan sehingga satu RT yang positif menjadi sembuh, penanganan ini juga tidak lepas dengan pendekatan budaya dan kearifan lokal dalam penanganan Covid-19. Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak termasuk Panglima TNI.